Rabu, 28 Maret 2012

Konservasi Ekosistem Lamun


 Dalam hal ini recovery kerusakan lamun dari faktor – faktor yang telah disebutkan oleh saudari Cyntia Rusilawati dalam blognya, seperti:
  • kerusakan yang dapat terjadi karena kekurangan cahaya akibat terjadinya kekeruhan atau banyaknya sedimen yang terjadi sehingga menyebabkan lamun sulit untuk berfotosintesis. 
  • kerusakan yang dapat terjadi akibat substrat yang hanya mengandung sedikit nutrien.
  • kerusakan yang terjadi akibat arus yang kuat sehingga menyebabkan lamun terlepas dari substratnya.
  • aktivitas manusia, seperti pembuangan limbah – limbah industri ke laut sehingga dapat menyebabkan ekosistem lamun tercemar.
 Dari faktor – faktor tersebut, sebenarnya dapat dilakukan beberapa upaya pencegahan  atau recovery agar dampak yang terjadi terhadap ekosistem lamun tidak terlalu besar. Seperti melakukan konservasi terhadap ekosistem lamun tersebut. Namun dalam melakukan upaya konservasi tersebut, kita tidak bisa melakukan dengan sembarangan, karena hal tersebut telah diatur sedemikian rupa oleh pemerintah.
 Dalam pembuatan kebijakan konservasi ekosistem padang lamun tidak terlepas dari arahan kebijakan pengelolaan wilayah pesisir dan lautan secara  terpadu yaitu diarahkan pada 3 aspek utama, yaitu : aspek biofisik, aspek sosial dan ekonomi serta aspek hukum dan kelembagaan. Aspek sosial, ekonomi dan budaya merupakan komponen penunjang yang sangat penting dan dapat memberikan nilai penting dari komponen biofisik.
 Aktivitas sosial,ekonomi dan budaya dapat memberikan pengaruh negatif atau positif terhadap sumberdaya ekosistem pesisir (Zulkifli, 2003). Kajian keanekaragaman hayati menurut Iskandar (2000) menyangkut 3 tingkat yaitu : 
  • Keanekaragaman genetik yang merupakan faktor keturunan dalam kromosomterdapatdalam inti sel suatu organisme.   
  • Keanekaragaman jenis yang merupakan suatu kelompok organisme yang secara genetik sama dan mampu berkembang baik untuk menghasilkan keturunan.  
  • Keanekaragaman ekosistem yang merupakan suatu lingkungan dengan kekhasan ciri-ciri dan karakteristik dimana terdapat proses ekologis berbagai jenis hayati.
    Pada dasarnya konservasi dibagi atas 2 golongan yaitu konservasi di habitat aslinya ( insitu ) dan di luar habitat asli (exsitu ).  
    • Konservasi insitu dimaksudkan untuk konservasi keanekaragaman genetik dan jenis di daerah yang dilindungi termasuk diantaranya Taman Nasional.
    •  konservasi exsitu adalah konservasi keanekaragaman jenis dan genetik yang dilakukan di kebun raya dan arboretum.
    Dari beberapa faktor diatas, ternyata faktor yang dapat menyebabkan kerusakan paling terbesar terhadap ekosistem lamun adalah aktivitas manusia. Maka dari itu dalam melakukan konservasi, peran manusia sangat penting terutama masyarakat yang hidup di lingkungan sekitar ekosistem lamun. Dalam hal ini manfaat keikutsertaan atau partisispasi masyarakat dalam kegiatan konservasi bertujuan sebagai:
    • Upaya pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi sumberdaya  ekosistem lamun.
    • Upaya mempercepat tercapainya keberhasilan proses pengelolaan ekosistem lamun.
       Selain itu hal  positif yang dapat diperoleh dalam pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam menurut Carter dalam  Zulkifli (2003), yaitu : mampu mendorong timbulnya pemerataan dalam pemanfaatan sumberdaya alam, mampu merefleksi kebutuhan-kebutuhan masyarakat lokal yang spesifik, mampu meningkatkan efisiensi secara ekologis dan teknis, responsif dan adaptif terhadap perubahan kondisi sosial dan lingkungan lokal, mampu meningkatkan manfaat lokal bagi seluruh anggota masyarakat, mampu menumbuhkan stabilitas dan komitmen, dan masyarakat lokal termotivasi untuk mengelola secara berkelanjutan.

    Sumber 2 


    Selanjutnya kembali ke Blog Raissa : 
                           hairaissa.blogspot.com

    Rabu, 21 Maret 2012

    karakteristik air laut

    KARAKTERISTIK AIR LAUT ( temperatur, salinitas dan densitas )
    Ø       
          Sebaran Air dan Daratan

    Luas permukaan bumi adalah 510,10 juta kilo meter persegi, yang terbagi atas :
    • Daratan : 185,85 juta kilo meter persegi (29,2 %)
    • Lautan : 361,25 juta kilo meter persegi (70,8 %)
    • Sebaran daratan dan lautan di belahan bumi bagian utara dan bagian selatan tidak Simetris

    Ø        Struktur Vertikal Bumi

     Dalam arah vertikal, bumi dibagi atas tiga bagian :
    •  Lithosfir (kerak bumi)
    •  Hidrosfir (lautan)
    • Atmosfir (udara)

    Masing-masing bagian terdiri dari lapisan-lapisan, dan terdapat batas pemisah antara bagian yang satu dengan bagian lainnya
    ·         Batas antara Lithosfir dan Hidrosfir adalah Dasar Laut
    ·         Batas antara Hidrosfir dan Atmosfir adalah Permukaan Laut

    Pada karakteristik air laut terdapat beberapa sifat fisik air laut seperti :

    Ø  Temperatur

    Perubahan temperatur air laut disebabkan oleh perpindahan panas dari massa yang satu ke massa yang lainnya. Kenaikan temperatur permukaan laut disebabkan oleh :
    • Radiasi dari angkasa dan matahari
    • Konduksi panas dari atmosfir
    • Kondensasi uap air
    Penurunan temperatur permukaan laut disebabkan oleh :
    •  Radiasi balik permukaan laut ke atmosfir
    • Konduksi balik panas ke atmosfir
    • Evaporasi (penguapan) 
    • Matahari mempunyai efek yang paling besar terhadap perubahan suhu permukaan Laut
    • Variasi perubahan temperatur dipengaruhi juga oleh posisi geografis wilayah perairan

    Ø  Para Ahli Oseanografi membagi pola temperatur dalam arah vertikal menjadi tiga lapisan :

    •  Well-mixed surface layer (10 - 500 m) 
    • Thermocline, lapisan transisi (500 - 1000 m) 
    • Lapisan yang relatif homogen dan dingin (> 1000 m)  
    • Lapisan Thermocline : Lapisan dimana kecepatan perubahan temperatur cepat sekali

    Bentuk pola temperatur dalam arah vertikal sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
    • Posisi geografis daerah perairan
    • Waktu, berkaitan dengan musim

    Ø      Salinitas

    Lautan terdiri dari :
    • Air sebanyak 96,5 %
    • Material terlarut dalam bentuk molekul dan ion sebanyak 3,5 %
    • Material yang terlarut tersebut 89 % terdiri dari garam Chlor, sedangkan sisanya 11   %    terdiri dari unsur-unsur lainnya

    Salinitas adalah jumlah total material terlarut (yang dinyatakan dalam gram) yang terkandung dalam 1 kg air laut, Satuan salinitas : 0/00 (per mil)

    Faktor utama yang mempengaruhi perubahan salinitas, yaitu :
    • Evaporasi (penguapan) air laut
    • Hujan
    • Mencair/membekunya es
    •  Aliran sungai menuju ke laut

    Ø  Para Ahli Oseanografi membagi pola salinitas dalam arah vertikal menjadi empat lapisan :
    • Well-mixed surface zone, dengan ketebalan 50 - 100 m (salinitas seragam)
    • Halocline, zona dimana salinitas berubah dengan cepat sesuai dengan bertambahnya kedalaman 
    • Zona di bawah Halocline sampai ke dasar laut, dengan salinitas yang relatif homogen 
    • Zona Berkala (Occasional Zone), pada kedalaman 600 - 1000 m, dimana terdapat nilai salinitas minimum

    Salinitas air laut di seluruh wilayah perairan di dunia berkisar antara 33 - 37 0/00 , dengan nilai median 34,7 0/00 , namun di Laut Merah dapat mencapai 40 0/00

    Salinitas air laut tertinggi terjadi di sekitar wilayah ekuator, sedangkan terendah dapat terjadi di daerah kutub, walaupun pada kenyataannya sekitar 75 % air laut mempunyai salinitas antara 34,5 0/00 - 35,0 0/00
    Ø   
          Densitas
    •  Densitas air laut merupakan jumlah massa air laut per satu satuan volume 
    • Densitas merupakan fungsi langsung dari kedalaman laut, serta dipengaruhi juga oleh salinitas, temperatur, dan tekanan
    • Pada umumnya nilai densitas (berkisar antara 1,02 - 1,07 gr/cm3) akan bertambah sesuai dengan bertambahnya salinitas dan tekanan serta berkurangnya temperatur


    Perubahan densitas dapat disebabkan oleh proses-proses :
    •  Evaporasi di permukaan laut
    • Massa air pada kedalaman < 100 m sangat dipengaruhi oleh angin dan gelombang, sehingga besarnya densitas relatif homogen
    ·     Di bawah lapisan ini terjadi perubahan temperatur yang cukup besar (Thermocline) dan juga salinitas (Halocline), sehingga menghasilkan pola perubahan densitas yang cukup besar (Pynocline)
    ·       Di bawah Pynocline hingga ke dasar laut mempunyai densitas yang lebih padat Stabilitas air laut dipengaruhi oleh perbedaan densitasnya, yang disebut dengan Sirkulasi Densitas atau Thermohaline

    Dalam kegiatan pemeruman (pengukuran kedalaman dengan alat Echosounder), salinitas dan temperatur yang diperoleh dari pengukuran pada interval kedalaman tertentu sangat berguna untuk menentukan :
    • Cepat rambat gelombang akustik
    • Menentukan pembelokan arah perambatan gelombang akustik (refraksi) 
    •  
      selanjutnya bisa di klik pada link dibawah ini :

    Rabu, 31 Agustus 2011

    Atmosfer

    Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.
    Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
    Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
    • Troposfer
    Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 27 derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Dan setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dsb.
    Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17 sampai -52. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
    Di antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.
    • Stratosfer
    Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu - 70oF atau sekitar - 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
    Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
    • Mesosfer
    Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es.
    • Termosfer
    Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
    Lapisan ionosfir ini juga merupakan lapisan pelindung Bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh grafitasi bumi, dilapisan ionosfir ini batu meteor terbakar dan terurai, jika sangat besar dan tidak habis dilapisan udara ionosfir ini maka akan jatuh sampai kepermukaan Bumi yang disebut Meteorit.
    Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi disini. Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfir
    Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfir) – Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
    1. Lapisan Udara Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70° C sampai +50° C .
    2. Lapisan udara F Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON.
    3. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C .
    • Eksosfer
    Eksosfer adalah lapsan bumi yang terletak paling luar. Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai cahaya Zodiakal

    sumber 1 
    sumber 2 
    sumber 3